Senin, 02 November 2015

Mengapa harus Pertanian Organik ?

Sejak zaman dahulu,masyarakat telah lama mempergunakan sistem ini,dimana sistem pertanian organik ini adalah bisa kita katakan sistem yang sangat mudah untuk kita laksanakan jika ada kemauan dengan serius. Zaman memang semakin canggih,hal ini sangat memicu orang ingin menggunakan produk atau jenis apapun dengan serba instan,hal ini sangat erat kaitan nya dibidang pertanian dengan penggunaan bahan kimia yang memang selalu serba instan dipergunakan orang dan sangat sedih kemudian ketika pertanian kita juga banyak dicampuri bahan kimia yang sangat banyak dampak nya ketika beberapa kemudian,dampak itu antara lain : pemanasan bumi,kerusakan alam,kerusakan kandungan tanah dan lain nya.

Hal yang wajar memang ketika ada pencampuran bahan kimia dalam pertanian akan tetapi pernah kah kita berfikir dampak nya nanti?oleh karena itu,melalui usaha – usaha kecil yang bisa kita lakukan untuk terus menjaga kelestarian alam ini,diharapkan bias menjadi motivasi buat semua masyarakat untuk tetap peduli terhadap lingkungan nya.Hal yang kecil itu bisa kita mulai dengan menanami lahan kosong sekitar pekarangan rumah kita,mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mungkin dengan cara atau imajinasi kita masing – masing seperti apa akan dibuat setelah terlebih dahulu memahami konsep yang ada.kita semua merasa tidak ada salah nya memulai dari hal kecil dahulu,yang terpenting kita mau melakukan nya demi lingkungan kita.

Pertanian organik, Teknologi ramah lingkungan
Pertanian organik yang semakin berkembang belakangan ini menunjukkan adanya kesadaran petani dan berbagai pihak yang bergelut dalam sektor pertanian akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Revolusi hijau dengan input bahan kimia memberi bukti bahwa lingkungan pertanian menjadi hancur dan tidak lestari. Pertanian organik kemudian dipercaya menjadi salah satu solusi alternatifnya.
Pengembangan pertanian organik secara teknis harus disesuaikan dengan prinsip dasar lokalitas. Artinya pengembangan pertanian organik harus disesuaikan dengan daya adaptasi tumbuh tanaman/binatang terhadap kondisi lahan, pengetahuan lokal teknis perawatannya, sumber daya pendukung, manfaat sosial tanaman/ binatang bagi komunitas.
Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling bergantung dan menghidupi, dan manusia adalah bagian di dalamnya. Prinsip ekologi dalam pertanian organik didasarkan pada hubungan antara organisme dengan alam sekitarnya dan antarorganisme itu sendiri secara seimbang. Pola hubungan antara organisme dan alamnya dipandang sebagai satu – kesatuan yang tidak terpisahkan, sekaligus sebagai pedoman atau hukum dasar dalam pengelolaan alam, termasuk pertanian.
Dalam pelaksanaannya, sistem pertanian organik sangat memperhatikan kondisi lingkungan dengan mengembangkan metode budi daya dan pengolahan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Sistem pertanian organik diterapkan berdasarkan atas interaksi tanah, tanaman, hewan, manusia, mikroorganisme, ekosistem, dan lingkungan dengan memperhatikan keseimbangan dan keanekaragaman hayati. Sistem ini secara langsung diarahkan pada usaha meningkatkan proses daur ulang alami daripada usaha merusak ekosistem pertanian (agroekosistem).

 Prinsip pertanian organik
Pertanian organik adalah  sistem  manajemen  yang holistik melalui promosi dan peningkatan pendekatan sistem pertanian berwawasan kesehatan lingkungan, termasuk biodiversitas, siklus biologi, dan aktivitas biologis tanah. Pertanian ini menekankan pada praktik manajemen yang memilih secara sadar bahan yang aman bagi lingkungan dan menyesuaikan dengan kondisi lokalitas (FAO, 1999).
Pertanian organik bukanlah metode yang baru. Sejak awal teknologi pertanian diterapkan oleh manusia, metode yang digunakan adalah sama dengan organik dan menggunakan bahan bahan alamiah yang ramah lingkungan. Walaupun menggunakan prinsip ramah lingkungan, pertanian organik menggunakan teknologi modern dalam teknik bercocok tanam, penyediaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit, serta manajemen yang baik untuk menunjang kesuksesan pertanian organik.
Empat penilaian kategori pertanian organik yang mungkin bisa menjadi bahan buat kita untuk memulai usaha pertanian organik tersebut :
  1. Disain rotasi lahan
    • Menggunakan tanaman yang bervariasi
    • Mengutamakan tumbuhan yang hijau dalam rotasi tanaman
    • Menggunakan pembatas tanaman dan menghindari kosongnya lahan
    • Meningkatkan produktivitas tanaman
    • Mengatur rotasi tanaman pertanian organik untuk mengkondisikan tanah agar memproduksi unsur hara dengan alami
  2. Manajemen pemupukan
    • Meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen (N2O)
    • Menyesuaikan penggunaan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman
    • Menggunakan pupuk dengan daya larut yang lambat
    • Menggunakan nitrogen ketika pemahaman mengenai tanaman sudah jelas
    • Menempatkan nitrogen ke dalam tanah untuk meningkatkan aksesibilitas
    • Menghindarkan penggunaan nitrogen secara berlebih
  3. Manajemen persediaan dan peningkatan ketersediaan lahan
    • Mengurangi emisi
    • Menanam tumbuhan yang mempunyai akar yang dalam untuk produksi utama.
    • Menggunakan tanaman legum (kacang polong-polongan) ke dalam lahan untuk mengembalikan sisa panen ke dalam tanah
    • Mencegah emisi metana dari timbunan pupuk
    • Memanfaatkan biogas
    • Menggunakan pupuk kompos
  4. Pemeliharaan tanah yang subur dan pemulihan lahan yang rusak
    • menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
    • menggunakan pupuk kompos, hijau, dan kandang
    • menghentikan erosi lahan dan penumpukan karbon melalui teknik konservasi lahan seperti teknik terrasering
    • menggunakan sisa hasil panen untuk menutup tanah
    • menghemat penggunaan air
    • mengisolasi CO2 dengan meningkatkan materi organik bagi tanah.